Header Ads

Kristiawan "mengaku" sebagai Penggagas Kampung Tempe Sanan... aneh tenan...

Pada suatu hari ketika sedang browsing, nggak sengaja menemukan berita yang sangat mengejutkan. Sebagai putra Sanan asli saya sangat kaget dengan berita di website radarmalang.co.id yang berjudul "Kristiawan, Penggagas Kampung Tempe Sanan Langganan Peraih Penghargaan"




link berita :
http://radarmalang.co.id/kristiawan-penggagas-kampung-tempe-sanan-langganan-peraih-penghargaan-2033.htm

berikut isi beritanya :

Kristiawan, Penggagas Kampung Tempe Sanan Langganan Peraih Penghargaan

KERIPIK Tempe Sanan maupun keripik apel Kota Batu sudah tak asing lagi bagi warga Malang Raya. Namun, tahukah Anda siapa penggagas Kampung Sanan? Dialah Kristiawan yang sudah berkali-kali meraih penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
FOTO berukuran 10 x 15 sentimeter terbingkai rapi menempel di dinding rumah Kristiawan di Jalan Polowijen, Kecamatan Blimbing. Dalam foto itu, Kristiawan menggunakan kemeja warna kuning, sambil membungkuk menerima Piala Upakarti dari Presiden SBY. Piala disertai piagam penghargaan itu diserahkan pada 2012 lalu. ”Penghargaan itu saya terima karena menggagas kripik tempe di Kampung Sanan,” ujar Kristiawan.
source

Tepat di atas bingkai itu ada foto lagi berukuran sama. Isinya sama, Presiden SBY menyerahkan piala penghargaan pada Kristiawan. Namun, bukan piala Upakarti, melainkan Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional yang diserahkan 2010 lalu.
Tepat berhadapan dengan dinding tersebut, juga menggantung foto penerimaan penghargaan. Kali ini skalanya lebih rendah, yakni Piala Pramakrya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar. Penghargaan kualitas dan produktivitas itu diterimanya 2011 lalu.
Malam itu, Senin (6/1) lalu, cahaya lampu di rumah Kristiawan terang benderang. Beberapa bingkai foto yang menempel di dinding tampak jelas. Selain tiga foto yang mengabadikan momen penerimaan penghargaan dari presiden SBY, juga ada beberapa penghargaan lain tingkat Jatim dan sertifikat lomba produktivitas pangan dari berbagai daerah di Indonesia. ”Selain rajin mengikuti lomba, saya juga ikut pameran yang diselenggarakan pemerintah,” tambah pria berusia 47 tahun itu.
Beberapa foto piagam penghargaan yang menghiasi dinding rumahnya, tak diperoleh secara cuma-cuma. Ada proses panjang dan perjuangan besar yang sudah dia lakukan. Ya, ayah lima anak itu berhasil mengkreasikan buah-buahan dan sayur menjadi keripik buah. Kini, camilan renyah itu menjadi produk unggulan di berbagai daerah. Malang dikenal karena keripik tempenya, sedangkan Batu dikenal sebagai Kota Apel.
Pria kelahiran Malang, 28 September 1966 itu mengklaim, dia lah yang pertama kali menggagas keripik buah se-Indonesia. Kampung Sanan yang dikenal sebagai kampung kripik tempe dan dikunjungi Presiden SBY, juga hasil pemberdayaan Kristiawan. Demikian juga dengan apel Batu yang menjadi buruan wisatawan, juga hasil gagasannya. ”Keripik tempe Sanan itu hasil produksi saya,” kata suami Luluk Sri Hidayati itu.
(*/c1/fir)
MAHMUDAN

Berita tersebut sangat tidak sesuai dengan fakta yang ada. Betapa tidak, saya sebagai penduduk asli kampung sanan yang berdomisili di Sanan sejak lahir sampai sekarang belum pernah mendengar yang namanya kristiawan... apalagi kiprahnya di kampung Sanan...
Ehh.. kok dengan seenaknya saja kristiawan mengakui kalau dia sebagai penggagas kampung sanan.. ketemu pirang perkoro iku ????




Seharusnya sebelum menerbitkan berita ini, pihak radarmalang.co.id atau wartawan radar malang konfirmasi dulu ke penduduk sanan untuk mengecek kebenarannya. Apalagi Kristiawan juga jelas-jelas bukan penduduk sanan dan tidak berdomisili di sanan, bahkan tidak ada kiprahnya di sanan.
Konfirmasi bisa ke para penduduk Sanan misalnya ke pengurus Primkopti "Bangkit Usaha". Atau bisa juga ke Bpk. H. Achmari Amir, beliau adalah salah satu pendiri Primkopti "Bangkit Usaha". Beliau dulu aktif kerja sama dengan pihak Dinas Perindustrian Malang dan Pemda Malang.
Atau bisa juga cek ke para sesepuh Sanan mantan ketua RW yang masih ada yaitu Bpk. Muchsin Ircham atau Bpk. Syahri

sebagai penduduk asli Sanan yang tau betul kondisi di Kampung Sanan, kami merasa sangat TIDAK TERIMA dengan berita ini

Keripik Tempe Malang maupun Kampung Sanan Tempe atau Sentra Industri Tempe Sanan adalah hasil gagasan dan jerih payah penduduk asli Sanan dan para Pendiri/Pengurus Primkopti “Bangkit Usaha” dan selama ini mendapat binaan dari Dinas Perindustrian Malang. Kristiawan pengusaha keripik buah sokressh itu tidak lahir di sanan, tidak tinggal di sanan, bahkan tidak ada kiprahnya di sanan. Kristiawan hanyalah penjual keripik buah so kressh yang menjajakan produknya ke para penjual keripik tempe di Sanan. Kristiawan hanyalah pemilik CV Kajeye Food yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kampung tempe sanan  ...

Jadi Bila Kristiawan mengaku sebagai pemberdaya Kampung Sanan dan mengaku sebagai Penggagas Kampung Tempe Sanan itu adalah BOHONG BESAR.

Apa Kristiawan yang kata wartawan radar malang merupakan Langganan Peraih Penghargaan nggak MALU dan punya punya gengsi lagi berpromosi dengan cara mendompleng nama Kampung Tempe Sanan ????

Apa Kristiawan sudah tidak punya cara lain untuk mempromosikan usahanya ???? sehingga tanpa malu-malu menyebut dirinya yang menggagas kripik tempe di Kampung Sanan ????





2 komentar:

  1. berarti palsu ya mas?
    jangan2 yg bikin air laut asin, ya beliau ini ya mas?

    BalasHapus
  2. Mas Romdoni Maliqi .. betul sekali itu amat sangat palsu.. hanya karena kristiawan ingin agr usahanya laku, dia mendompleng nama besar kampung sanan dengan dibantu wartawan radar malang... siapapun yang di malang pasti tau kalau kampung sanan dan dan keripik tempe sanan sudah ada sejak dulu...

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.